Lama tidak berjumpa, tanpa katahu kabarnya, tanpa chat yang dulu biasa diberikan, tanpa pertemuan rutin yang dulu dilakukan. Diawal, ku sempat merasa ada yang berbeda dalam kehidupan ini. Tapi, hidup terus berjalan, waktu terus bergulir dan aku kini mulai terbiasa tanpa kehadirannya. Kerjaan mulai menyita waktu, belum lagi hal lain yang berhasil membabat habis semua waktu kosong untuk memikirkanmu. . Aku simpulkan, bahwa akhir pertemuan saat itu tidaklah baik, menyisakan sedikit luka dan perih dalam hati. Aku masih ingat semuanya. Tatapan mata saat terakhir bertemu, chat yang diberikan, dan juga rasa sakit yang kurasakan. Jujur, belum pernah rasanya merasakan itu seumur hidup. . Yang ku tahu, kesalahan terletak pada diri ini. Maaf sudah terucap, namun rasa sesal tidak pernah hilang sepertinya. Kuakui kalau diri ini masih belum dewasa, banyak sikap dan ucapan yang menyakitinya. Ingin rasanya meminta maaf lagi, tapi sudah kuurungkan. . Baru ini kita bertemu kembali, kamu lebih ceri...