Decision For You

Lama tidak berjumpa, tanpa katahu kabarnya, tanpa chat yang dulu biasa diberikan, tanpa pertemuan rutin yang dulu dilakukan. Diawal, ku sempat merasa ada yang berbeda dalam kehidupan ini. Tapi, hidup terus berjalan, waktu terus bergulir dan aku kini mulai terbiasa tanpa kehadirannya. Kerjaan mulai menyita waktu, belum lagi hal lain yang berhasil membabat habis semua waktu kosong untuk memikirkanmu.
.
Aku simpulkan, bahwa akhir pertemuan saat itu tidaklah baik, menyisakan sedikit luka dan perih dalam hati. Aku masih ingat semuanya. Tatapan mata saat terakhir bertemu, chat yang diberikan, dan juga rasa sakit yang kurasakan. Jujur, belum pernah rasanya merasakan itu seumur hidup.
.
Yang ku tahu, kesalahan terletak pada diri ini. Maaf sudah terucap, namun rasa sesal tidak pernah hilang sepertinya. Kuakui kalau diri ini masih belum dewasa, banyak sikap dan ucapan yang menyakitinya. Ingin rasanya meminta maaf lagi, tapi sudah kuurungkan.
.
Baru ini kita bertemu kembali, kamu lebih ceria. Mungkin selama waktu itu, kamu sudah lama tertekan juga berbisnis denganku. Kadang masih merasa bersalah, namun kubuang jauh-jauh ketika melihat keadaanmu saat ini. Penampilanmu lebih segar dan bahagia, semoga bukan kebohongan.
.
Mungkin kalimat itu tidak akan pernah sampai padanya, dan juga sudah tidak ada lagi keinginan dalam diri ini untuk menyampaikannya langsung. Ku takut, kalau ternyata malah akan memperburuk hubungan yang sudah membaik. dan juga banyak hal yang sudah kupertimbangkan dan sampailah pada kesimpulan untuk menutup rapat mulut ini.
.
Harapanku, kita akan bertemu dengan pasangan yang baik dan cocok menurut Allah S.W.T.
.
Semoga hubungan pertemanan ini terus berjalan.
.
-ALH-

Comments

Popular posts from this blog

AYEF 2016

I Found You !

Akhir Tahun