[Berkunjung ke Komunitas Ciliwung Depok]

Setelah diajak oleh Bpk Agus Saefudin (Kepala Subdirektorat Sarana dan Prasarana Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI) beberapa hari lalu, sampailah saya pada Komunitas Ciliwung Depok hari ini. Lokasinya cukup mudah untuk dijangkau, terlebih saya menggunakan transportasi umum. Turun di Stasiun Depok Lama, kemudian naik ojek online dengan kisaran harga Rp 5.000 s/d 6.000 saya cukup mudah menuju lokasi. Komunitas ini tepat berada di bawah jembatan Grand Depok City.
.
Hari ini dilakukan Aksi Bersih Ciliwung sekaligus memperingati hari Bebas Sampah yang jatuh pada tanggal 21 Februari kemarin, maka komunitas ini bekerja sama dengan KLHK dan pihak relawan lainnya untuk membersihkan bantaran sungai Ciliwung. Saya yang baru pertama kali mengunjungi komunitas ini cukup banyak melihat-melihat ditemani oleh Bpk. Agus.



source : by me 

Sebenernya di lokasi sangat ramai, banyak relawan. Namun saya tidak mengambil foto2 di bagian tersebut, karena takut menganggu privasi. 
.
Ternyata proses membersihkan bantaran sungai tidaklah dilakukan satu waktu saja, namun secara rutin tetap dilakukan. Namun seperti yang kita tahu bahwa lokasi sungai yang berada di bawah pemukiman warga, sehingga masih sering terjadi pembuangan sampah ke Sungai Ciliwung. Hal ini diperburuk dengan sampah bawaan dari sungai ciliwung itu sendiri. 
.
Sampah-sampah yang berada disekitar bantaran adalah sebagai berikut ini :




Dan sangat disayangkan sampah dibantaran sungai ini tidak dapat dilakukan pengolahan reuse ataupun recycle karena sebagian besar sudah hancur dan tidak memiliki nilai jual lagi. Inilah salah satu sampah yang masuk dalam kategori residu, tidak bisa dibedakan antara organik dan anorganik. Sampah residu ini memiliki dampak yang cukup besar jika tidak diolah dengan baik. Sampah residu berbentuk plastik dan tidak dapat terurai dapat menyebabkan banjir karena menghambat aliran air. 
.
Bpk Agus sangat mengharapkan ada seseorang yang nantinya dapat menciptakan suatu teknologi yang dapat mengolah sampah residu tersebut. Karena jika hanya mengumpulkan dan mengangkutnya ke TPA maka akan sama saja seperti memindahkan masalah saja. Teknologi yang sedang dikembangkan terkait dengan proses mengubah sampah residu tersebut secara termo-kimia sehingga menjadi bahan baku salah satunya untuk konblok. 
.
Semoga di masa mendatang ada seseorang yang secara rajin dan gigih dapat mengembangkan teknologi ini di Indonesia dan dapat diterapkan secara berkelanjutan. 
.
Setelah berkunjung, saya sempat berfoto dengan Bpk Agus dan Pasukan Buru Sergap (Buser) Depok yang bertugas untuk menangkap warga yang membuang sampah sembarang. Mantaplah, semangat bapak-bapak semua. 
.
Doakan saya bisa ikut andil dalam membersihkan dan menjaga lingkungan dengan kemampuan dan ilmu yang saya punya :")
.
Sekian, ALH-

Comments

Popular posts from this blog

AYEF 2016

I Found You !

Akhir Tahun