[Ditolak dan Bersyukur]

Aku pernah memiliki mimpi ingin berkuliah di suatu perguruan tinggi negeri terkemuka negeri ini, dan Alhamdulillahnya aku tidak diterima. Aku masih ingat, bukan air mata bahagia yang keluar ketika aku dinyatakan lulus SBMPTN tertulis. Aku hanya mojok dan sibuk menyeka air mata di pojok kamar. Seperti tidak ada rasa berterima kasih atas karunia Allah S.W.T.
.
Keputusan aku mengulan tes SBMPTN 1,5 bulan sebelum test karena aku ingin masuk PTN favorit-ku. Masih jelas dalam ingatan aku belajar jungkir balik dalam jangka waktu seminggu sambil kuliah dan bermodalkan belajar sendiri lewat online dengan terus berdoa dan berharap berjodoh dengan PTN favorit-ku.
.
Saat itu aku sempat marah pada Allah S.W.T. karena tidak memberikan apa yang aku mohon pada-Nya. Aku tidak terima kenyataan atas kehendak-Nya. Aku trauma akan meminta pada Allah S.W.T.
.
Aku seketika lupa rasa syukur. Astagfirullah
.
3,5 tahun terlewati sudah, kini aku sudah bisa belajar banyak akan keputusan Allah. Aku bersyukur atas apa yang aku dapatkan, salah satunya adalah :
.

Aku diizinkan Allah untuk berhijrah 

.

Harga yang tidak ternilai dengan uang, dan apapun yang ada di muka bumi ini. Aku diberikan kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik Insya Allah. Aku diizinkan bertemu dengan teman dan sahabat sholeh/sholehah. Aku diizinkan untuk bisa merasakan nikmat keimanan.

,

Memang aku tahu, jalan yang kupilih tidak pernah semakin mudah, namun aku akan terus mengingat salah satu momen kehidupan ini, bahwa
.
Ketika hamba Allah meminta, jawabannya pasti terkabul namun dengan tiga cara : iya, akan diberikan ; tidak, tapi akan dganti dengan lebih baik; iya, tapi tidak sekarang.
.
Sehingga, aku belajar untuk berdoa meminta yang terbaik kepada Allah S.W.T dan terus meminta untuk dikuatkan atas apapun keputusannya. Karena manusia hakikatnya tidak mengetahui sedikitpun mengenai masa depan, itu semua hanya Rahasia Allah.
.
- yang berusaha untuk bersyukur atas seluruh keputusan Allah S.W.T