Perkantoran
Setelah memutuskan untuk bekerja di kantor, aku terus siap beradaptasi pada keadaan baru. Keadaan yang belum pernah aku temui sebelumnya, completly different. Kehidupan perkantoran sangat bergantung pada nilai yang dijunjung perusahaan, keadaan rekan kerja, hingga lokasi tempat kerja dan jauh berbeda dengan bangku sekolah. Aku juga menemui tipa-tipe orang yang berbeda dari di kampus dan tentunya belum pernah aku temui sebelumnya juga. Ada yang membawa nilai positif, dan ada pula yang membawa nilai negatif.
.
Ritme kerja juga berbeda dengan ritme perkuliahan. Kerja yang dituntut akan kesempurnaan dari setiap tindakan yang kita ambil dan juga menuntut tanggung jawa yang besar dari setiap pekerjaan yang telah diselesaikan, terlebih saat ini aku bekerja di bagian terkait dengan perencanaan/teknik.
.
Ada satu hal yang aku ingin tekankan pada diriku sendiri, maintaining my Iman. Hidup di perkantoran sangatlah rentan untuk menurunkan iman diri ini, bagiku saat ini. Mulai dari terjerumus dalam workaholic, ghibah apalagi sampai memfitnah, gaji buta, pokoknya yang berbau haram lebih mudah untuk dilakukan diperkantoran (ini khusus di tempatku bekerja).
.
Tapi bukan itu saja, yang aku syukuri adalah aku jadi semakin rajin sholat berjamaah di kantor, bisa ngaji di sela-sela berangkat/pulang kerja, bisa ketemu rekan-rekan kerja yang membantuku mengingat Allah, dll.
.
Tertampar setelah mendengan khutbah dari Ustd Nouman Ali Khan, yang berjudul How We Lose Our Iman, aku membenarkan semua pemaparan mengenai hal-hal yang menurunkan iman.
.
Tapi perlu digarisbawahi, masih adanya sifat dalam diri sendiri yang masih aja membiarkan diri ini bermaksiat. Jadi aku saat ini berusaha mengambil hikmah kebaikan dari orang-orang disekitarku dan berusaha untuk menerapkan kebaikan itu dalam diri sendiri.
.
Misalkan ada rekan kerjaku yang istiqomah dengan pakaian syar'i nya. Ini beneran pakaian syar'i, dimana kerudung besar (panjangnya melebih siku tangan), kemudian selalu memakai baju yang panjang, manset. Sering kutemui di mushola, temanku ini mengaji. Bicaranya lembut (tidak tertawa terbahak-bahak, suara pelan). Intinya adem deh kalau ngeliat dan dekat dia : )
.
Kerja keras yang aku lihat dari beberapa rekan kerja di kantor. Mereka yang bekerja dengan maksimal dari pagi hingga sore bahkan ada yang lembur, membuat saya semakin bersemangat juga untuk bisa memajukan perusahaan. Namun harus tetap ingat bahwa bekerja itu ada porsinya dan keep open learning attitude. Berusaha memahami dengan baik saran, masukan, dari rekan kerja/atasan juga coba saya jalankan.
.
Sekian cerita hari ini, semoga bermanfaat : )
.
Comments
Post a Comment