Setengah Kosong

Jadilah manusia dengan mindset gelas setengah kosong, jadi terus berkeinginan untuk mengisi (belajar), menambah pengetahuan dan kemampuan diri. 

.

Lulus kuliah dan melanjutkan kehidupan, membuka pintu gerbang lain merupakan hal yang tidak terelakkan lagi bagi gue sekarang. “Belajar tidak akan berhenti hingga tiba saatnya kita masuk liang lahat” itu memang bener banget adanya. 

.

Bagi gue yang udah memasuki usia 22 tahun, belajar menjadi proses yang tidak terpisahkan, entah itu dari pekerjaan di kantor, bisnis rintisan, belum lagi peran di lingkungan sekitar (sebagai anak, kakak, adik, saudara, temen, staff, dll). 

.

Kesadaran diri sendiri akan kebutuhan ilmu itulah yang menyebabkan gue terus memaksa diri sendiri untuk belajar hal baru.

.

Bekerja di kantor, gue menemukan hal baru itu tidak terhitung banyaknya. Dari background yang cuma teknik lingkungan dengan segelintir ilmu sipil, gue berhadapan dengan ilmu teknik mesin, teknik elektro, ilmu teknik sipil lebih dalam, dan juga ilmu teknik lingkungan yang tidak pernah aku pelajari sebelumnya. Semuanya baru, sampai terkait penggunaan software. Belum lagi cara pengambilan keputusan, harus berdasarkan engineering design. 

.

Bisnis rintisan, Rubah Kertas, juga menjadi sasaran utama pembelajaran buat gue. Belajar riset pasar, manajemen keuangan, mostly dealing with uncertainty things, karena target pasar belum terpetakan sebelumnya, belajar softskill juga disini, leadership, honesty, critical thinking dll. Pada titik ini, gue lebih banyak belajar pasif/offline yaitu baca buku terkait start-up/bisnis, karena belum ada waktu ikut pelatihan. 

.

Menurut gue pembelajaran paling penting adalah mengenai kehidupan, tidak pernah ada kelas khusus selama bangku sekolah, tapi terkadang permasalahannya lebih pelik dari urusan kantor dan bisnis rintisan. Pembelajaran sering gue coba cari dari buku  self-inprovement. Tapi seiring berjalannya waktu, gue mencoba belajar dari tuntunan langsung dari Allah SWT, Al-Quran. Gue juga coba belajar dari ceramah/tausiyah, dll. Semakin dewasa menurut gue, semakin bertambah peran kita di masyarakat sekitar, sehingga perlu untuk terus belajar. 

.

Itulah 3 sasaran utama pembelajaran diri gue untuk menjadikan gue insan yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. 

Comments

Popular posts from this blog

AYEF 2016

I Found You !

Akhir Tahun