Posts

Proses

Dari kecil aku diajarkan bahwa segala sesuatu, membutuhkan proses. Aku paham itu, dan aku membenarkan bahwa proses jauh lebih baik dari hasil, sehingga fokuslah pada proses bukan pada hasil. Hal ini membenarkan kalimat,  . proses menjadi hal yang utama dibandingkan hasil.  . Sejak SMA dan berlanjut hingga kuliah, betapa aku geram dengan teman-temanku yang sibuk mencontek. Aku marah karena mereka yang hanya peduli hasil, dan tidak mau bersusah payah melewati prosesnya. Sebersit rasa kesal dan benci muncul, terpampang jelas dimuka ku. Hingga terkadang aku muak, dan mulai memberikan label buruk kepada mereka.  . waktu berlalu, kini aku tidak lagi di bangku pendidikan, aku mulai memasuki masyarakat. . Ternyata kudapati diriku tidak lagi fokus pada proses, aku mulai hilang arah, hingga sampailah pada suatu kejadian besar yang harus membuat mataku kembali sadar, kembali mengingat, masa lalu dimana proses menjadi hal yang sangat aku hargai, bagaimana hasil yang kud...

Comfort Zone

Akhir 2018, waktu yang tepat untuk mencoba merenung memaknai apa yang terjadi setahun kemarin. Waktu berlalu begitu cepat,

Leave or/and Left

Meninggalkan memang terkadang mudah  karena tidak sesulit mengingat  hanya perlu sejumlah waktu dan kesibukan  dan kamu pasti mampu melakukannya  Namun, masih ada yang menganggap itu sulit  padahal pada saat eksekusi pasti mudah  hanya masalah presepsi di awal saja  percayalah padaku  pahami dengan baik ingat tujuan dan pengharapan  Insya Allah akan mudah bagiku meninggalkan hanyalah sebatas presepsi -sekian  

twenty two

//Usiaku 22 tahun// . Sebagian orang mengatakan bahwa usiaku masih muda (terutama orang di kantor), sehingga wajar saja katanya masih belum tau ini dan itu, jadi masih harus terus belajar, kemudian masih tidak tahu dunia luar (pasca kampus) karena baru lulus kuliah, dsb. Meskipun terkadang, aku merasa sudah berumur (jika dibandingkan dengan anak berseragam) . lantas kenapa memangnya kalau sudah usia 22 tahun ? . Sudah selayaknya aku dan anak seusiaku terus berpacu pada target hidup masing-masing. Target yang terkadang perlu diubah, namun tetap harus di-set dan dipantau supaya tidak salah jalan. . Ada satu hal yang paling kucoba terus kuingat dalam menjalani hidup di usia 22 ini adalah : . Teruslah bermimpi besar and fight for it . Hidup ini kita yang jalani, every second of it . Bukan orang tua, saudara, teman, guru, mentor, dsb. Kita yang jalani hidup ini, jadi targetkan dengan jelas, kalau bisa sedetail mungkin. Terkadang kita harus tahu kapan harus membuka telinga dan m...

Setengah Kosong

Jadilah manusia dengan mindset gelas setengah kosong, jadi terus berkeinginan untuk mengisi (belajar), menambah pengetahuan dan kemampuan diri.  . Lulus kuliah dan melanjutkan kehidupan, membuka pintu gerbang lain merupakan hal yang tidak terelakkan lagi bagi gue sekarang. “ Belajar tidak akan berhenti hingga tiba saatnya kita masuk liang lahat ” itu memang bener banget adanya.  . Bagi gue yang udah memasuki usia 22 tahun, belajar menjadi proses yang tidak terpisahkan, entah itu dari pekerjaan di kantor, bisnis rintisan, belum lagi peran di lingkungan sekitar (sebagai anak, kakak, adik, saudara, temen, staff, dll).  . Kesadaran diri sendiri akan kebutuhan ilmu itulah yang menyebabkan gue terus memaksa diri sendiri untuk belajar hal baru. . Bekerja di kantor, gue menemukan hal baru itu tidak terhitung banyaknya. Dari background yang cuma teknik lingkungan dengan segelintir ilmu sipil, gue berhadapan dengan ilmu teknik mesin, teknik elektro, ilmu teknik sipil lebih ...

from not so little his daughter anymore

Today is his birthday. It felt awkward to say it in front of him, because it just the two of us in the car this morning. I said it in the last minute of our time, in front of train station. It is the feeling, from not his little daughter anymore. Yeah, felt so different, starting from our talks nowadays, i just realized how many of his hair is turning white. Yet, some of his behaviour still the same.  One thing, i just want to be his not so little girl anymore that can make him proud in dunya and akhirah. Actually, this is the craziest sentence for my life, because i know that i’m not good enough :”) “Allah, let him enter the Jannah, he is to good”, this is just one sentence of my pray for him which i asked Allah in every Shalat.  Much Love, my first love

Perkantoran

Setelah memutuskan untuk bekerja di kantor, aku terus siap beradaptasi pada keadaan baru. Keadaan yang belum pernah aku temui sebelumnya, completly different . Kehidupan perkantoran sangat bergantung pada nilai yang dijunjung perusahaan, keadaan rekan kerja, hingga lokasi tempat kerja dan jauh berbeda dengan bangku sekolah. Aku juga menemui tipa-tipe orang yang berbeda dari di kampus dan tentunya belum pernah aku temui sebelumnya juga. Ada yang membawa nilai positif, dan ada pula yang membawa nilai negatif.  . Ritme kerja juga berbeda dengan ritme perkuliahan. Kerja yang dituntut akan kesempurnaan dari setiap tindakan yang kita ambil dan juga menuntut tanggung jawa yang besar dari setiap pekerjaan yang telah diselesaikan, terlebih saat ini aku bekerja di bagian terkait dengan perencanaan/teknik.  . Ada satu hal yang aku ingin tekankan pada diriku sendiri, maintaining my Iman. Hidup di perkantoran sangatlah rentan untuk menurunkan iman diri ini, bagiku saat ini. Mulai da...