"Sesederhana itu"
Saat ini hanya dibutuhkan untuk "melepaskan"
Melepaskannya bukan berarti hilang cinta detik itu juga. Rasa cinta sesungguhnya tidak perlu diagung-agungkan. Jadikan rasa cinta sama halnya dengan rasa bahagia, sedih, marah, kesal, bingung. Mengapa rasa cinta mendapat posisi utama ? Toh rasanya hanya secuil, tapi kenapa mampu merubah keadaan insan manusia hingga completely changed.
Melepaskannya bukan berarti hilang cinta detik itu juga. Rasa cinta sesungguhnya tidak perlu diagung-agungkan. Jadikan rasa cinta sama halnya dengan rasa bahagia, sedih, marah, kesal, bingung. Mengapa rasa cinta mendapat posisi utama ? Toh rasanya hanya secuil, tapi kenapa mampu merubah keadaan insan manusia hingga completely changed.
Banyak orang yang galau, bahkan hingga menggangu stabilitas hidupnya.
Aku hanya ingin melepaskannya. Sesederhana itu. Terkesan mudah, namun perlu upaya yang besar. Apalagi ketika hati menjadi objek utamanya. Akan sulit di awal, namun harus dicoba dan dipaksakan.
Mungkin kusebut ini dengan ujian. Iya, ujian dari Allah S.W.T untuk melihat bagaimana kuatnya aku ketika saat ini seharunya hanya bersandar, mencintai, meng-Esa-kan Allah. Jangan lupa bukan hanya manusia yang memiliki sifat cemburu, Allah pun menyandang gelar sebagai Maha Pencemburu.
Pada tahap ini aku ingin berhasil mengatakan,
"Aku mencintai dan melepaskan di saat yang bersamaan".
Insya Allah, akan diberikan yang lebih baik. Ini janji Allah. Sembari terus belajar bahwa ketika berdoa bukan memaksakan kehendak bahwa dia-lah orangnya. Yakinlah Allah S.W.T akan memberikan kita seseorang yang tidak pernah kita sangka-sangka. Percayalah.
Comments
Post a Comment