[Lingkaran Pertemanan]
Gue melabeli diri gue dengan orang yang ingin dan sedang berjuang untuk hijrah. Tapi ada satu hal yang sering gue risaukan, lingkaran pertemanan. Gue yang beberapa tahun lalu hijrah, merasa kalau gue bisa berteman dengan siapa saja, tidak perlu harus berteman teman-teman muslimah super ( itulah sebutan gue ) kan siapa tahu bisa mendakwahi teman-teman lainnya. Gue tetep bisa hang-out, jalan-jalan bareng, bahkan curhat2an masalah hidup gue.
.
.
Beberapa tahun lewat, dan gue menyadari suatu hal, hakikat istiqomah. Betapa jor-joran hidup gue mencoba mempertahankan tapi yang terjadi kebanyakan futur. Lama gue pikirkan, salah satu akar masalah. Dari pilihan a,b, c, dst. Namun masih sering kubiarkan saja keadaan futur tersebut, Naudzubillah :")
.
Kemudian gue tersadar akan lingkup pertemanan dekat gue. Masih jelas gue akui, sebagaian besar waktu ngobrol di sela makan siang hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, kebanyakan melenakan (ngomingin orang, bahas aib orang). Naudzubillah :")
.
Banyak ustadz sudah terus-menerus membahas, " carilah teman, yang akan menjadikan kita terus berpacu dalam kebaikan, ketaatan ", gue denger dan membenarkan, namun tidak dilakukan. Intinya gue mau hijrah tapi tetap dengan teman yang sama!
.
Sebenernya lama sih gue merenung setelah mendengar beberapa kajian, betapa sangat berpengaruh siapakah teman terdekatmu, teman mainmu. Bahkan, dirimu dapat dinilai dari dengan siapa kamu berteman. Tapi baru-baru ini kusadari, maknanya secara jelas di hati dan pikiran.
.
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
.
Gue tertegun, seperti mendapat sebuah jawaban akan pertanyaan besar gue.
.
.
[[Temanmu cerminan dirimu]]
.
Sumber: https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
.
.
Beberapa tahun lewat, dan gue menyadari suatu hal, hakikat istiqomah. Betapa jor-joran hidup gue mencoba mempertahankan tapi yang terjadi kebanyakan futur. Lama gue pikirkan, salah satu akar masalah. Dari pilihan a,b, c, dst. Namun masih sering kubiarkan saja keadaan futur tersebut, Naudzubillah :")
.
Kemudian gue tersadar akan lingkup pertemanan dekat gue. Masih jelas gue akui, sebagaian besar waktu ngobrol di sela makan siang hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, kebanyakan melenakan (ngomingin orang, bahas aib orang). Naudzubillah :")
.
Banyak ustadz sudah terus-menerus membahas, " carilah teman, yang akan menjadikan kita terus berpacu dalam kebaikan, ketaatan ", gue denger dan membenarkan, namun tidak dilakukan. Intinya gue mau hijrah tapi tetap dengan teman yang sama!
.
Sebenernya lama sih gue merenung setelah mendengar beberapa kajian, betapa sangat berpengaruh siapakah teman terdekatmu, teman mainmu. Bahkan, dirimu dapat dinilai dari dengan siapa kamu berteman. Tapi baru-baru ini kusadari, maknanya secara jelas di hati dan pikiran.
.
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
.
Gue tertegun, seperti mendapat sebuah jawaban akan pertanyaan besar gue.
.
.
[[Temanmu cerminan dirimu]]
.
Sumber: https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
Comments
Post a Comment