Cuek, So What Gitu ?
Aku sering dilabeli orang "tidak peka". Awalnya sih seneng-seneng aja dibilang gitu, tapi lama-lama gue merasa kalau label ini harus dikurangi kadarnya sih.
.
.
Alasannya sederhana, ingin bisa membantu orang sesedikit mungkin.
.
Ga enak juga jadi orang ga peka. Pada banyak kasus, aku sadar kalau berbuat salah ketika udah ngelakuinnya, bisa karena di kasih tau orang atau hasil berdiam diri mengamati keadaan sekitar (re: kontemplasi). Sering kebanyakan nyesel karena merasa sering menyakiti hati orang lain. Trus karena ga peka, aku juga kurang sadar kalau ada orang yang butuh bantuan, khususnya pada kasus yang sederhana gitu.
.
Pastinya ada keuntungan juga jadi orang cuek
.
Pastinya ada keuntungan juga jadi orang cuek
.
Enaknya jadi orang yang cuek itu, ya aku bebas mau ngapain aja. Bodo amatlah apa kata orang gitu. Jadi hidup tidak hanya fokus terhadap apa kata orang, bagaimana pandangan orang kalau liat kita. Fokus pada apa yang mau gue lakuin.
.
Terus sekarang, untuk menambah kepekaan, gue belajar untuk berteman dengan temen-temen yang kusebut sebagai orang sholeh dan sholehah. Belajar dari abi dan umi untuk lebih peka terhadap perasaan keduanya. Manusia pasti bisa berubah sih, no matter how hard it is, there is a way for sure.
.
.
.
Jujur sih susah awalnya, tapi pasti bisa, there is a will, so there is a way
Comments
Post a Comment