Instagram vs Al-Qur'an

" deactive aja akunnya fah "
.
" ih sayang tau, siapa tau bisa menambah keimanan dan melakukan dakwah lewat instagram"
.
Begitulan pro-kontra akan keberadaan akun sosial media yang aku hadapi beberapa waktu belakangan ini.
.
Hingga muncul pertanyaan pada diri sendiri,
"Dalam sehari, berapa lama
menghabiskan waktu dengan Al-Qur'an ?  Adakah setengah jam, atau bahkan kurang dari itu ?"
.
"Berapa lama waktu dihabiskan untuk scrolling timeline instagram, kepo sana-sini ?"
.
Syaithan tetap terus akan menggoda manusia sampai hari kiamat. Namun kenyataannya kita tidak bisa menyalahkan syaithan atas dosa yang kita perbuat, yang ada justru kita akan masuk neraka bersama syaithan jika kita terus ikut pada bisikannya (Naudzubillah!)
.
Banyak saran dari temen untuk uninstall atau deactive account instagram. Tapi jujur, gue mencoba fokus pada keuntungan yang didapat dengan punya sosial media. Bisa follow2 akun yang bermanfaat (Insya Allah). Meskipun tetap masalah waktu yang dihabiskan di instagram menjadi masalah besar buatku.
.
Terus yang bisa dilakukan apa ?
.
Memaksakan diri.
.
Memaksa diri untuk duduk memegang Al-Qur'an dan juga mulai memangkas waktu di instagram. Kesannya mudah, tapi pada praktiknya tidak pernah mudah. Aku tahu itu. Ditambah iman yang naik turun.
.
Fokus pada akun2 yang menambah keimanan, jangan kebanyakan bukan popular post, terus juga biasain log out kalau abis pake. Jadi ga terlalu ketergantungan.
.
Tapi ada satu kalimat penting yang terus aku coba ingat,
.
" ketika iman menurun, paksakan diri untuk menaikkan iman tersebut, karena tidak ada makhluk lain yang dapat menyelamatkan diri dari turunnya iman selain diri sendiri".
.
Jangan biarkan munurunnya iman, menjadi sasaran utama syaithan untuk menggoda kita.
- dari seseorang yang berusaha mengurangi waktu sosial media dan fokus pada Al-Qur'an

Comments

Popular posts from this blog

AYEF 2016

I Found You !

Akhir Tahun