Headset Lover

" Kenapa sih, kemana-mana pake headset mulu ?
.
Itulah pertanyaan umi yang sering dilayangkan ke aku dulu. Kemana-mana dengerin musik. Lagi belajar, di mobil, olahraga, di kasur. Terkadang bisa dengerin lagu dari bangun tidur sampe tidur lagi (luar biasa!)  Ku tak bisa hidup tanpa headset. Sering panik kalau headset ketinggalan. Udah gitu, lagu selalu memakan memori besar di hape. 
.
Dulu aku juga sering bingung, kenapa abi ga pernah se-addict itu sama musik, ga pernah dengerin musik yang nge-hits dimasa kini. Hape abi dan umi tidak ada lagu, yang ada cuma murrotal Qur'an. Malah sering, kalau tiba2 denger lagu di mobil malah diganti murrotal atau dimatiin ( sering terjadi kasus lagu barat yang dimatiin, baru sadar kalau liriknya mostly tidak senonoh). 
.
Ternyata rahasianya adalah kedekatan dengan Al-Qur'an. Abiku selalu mengaji dikala waktu luang. Bahkan kalau lagi nyetir dan macet dijalan, abi buka Quran di hape trus ngaji (salut euy).
.
Jadi, ketika kita lebih sering berinteraksi dengan musik, maka otomatis akan mengurangi interaksi kita dengan Al-Qur'an. Begitu pula sebaliknya.
.
Pas awal hijrah, aku bener-bener langsung ga pernah denger musik sama sekali. Namun seiring berjalannya waktu bersamaan dengan turunnya iman, aku tergoda lagi mendengarkan musik. Aku berfikir bahwa musik tidak pernah disebut haram sehingga sah-sah saja untuk mendengarkannya.
.
Hasilnya ?
.
Aku mulai jauh dengan Al-Qur'an. Awalnya mungkin cuma mengurangi target tilawah, lama-lama jadi ga nyentuh Al-Qur'an. Naudzubillah :")
.
Al-Qur'an itu menyeleksi siapa manusia yang imannya baik dan konsisten berinteraksi dengannya. Salah satunya dengan kasus ini. Ada dampak pada kehidupan, sehingga kita tidak bisa mencampurkan musik dengan Al-Qur'an.
.

(Curhatan dari orang yang sekarang mencoba memperbanyak interaksi dengan Al-Qur'an) 

Comments

Popular posts from this blog

AYEF 2016

I Found You !

Akhir Tahun