Married, Why Not ?
Dulu, gue pernah memetakan hidup dengan rapih untuk 10 tahun kedepan. Lengkap deh pokoknya. Intinya gue mau karier yang baik dulu.
.
Namun saat ini, ada beberapa perubahan.
.
" Fah, lo mau nikah kapan ?", tanya teman gue kemaren. Out of no where
.
"Insya Allah, tahun depan", jawab gue mantap.
.
Temen gue hanya memperlihatkan wajah kagetnya pada gue dalam beberapa detik. Terus langsung nanya alasan jawaban gue tadi.
.
Iya, gue tau kok. Ini cenderung nekat atau bahkan gila punya target seperti ini. Apalagi belum tahu dengan siapa akan menikah. Masih skripsian dan juga persiapan lulus kuliah.
.
Pemikiran akan menikah sebenernya belum lama ini. Gue dari dulu paling anti dengan nikah, tiba-tiba harus ngalah di rumah karena kakak gue akan menikah dalam waktu dekat.
.
Hal ini juga yang bikin gue sering denger curhatan kakak gue dirumah. Terus juga gue jadi mulai denger kajian terkait masalah ini juga, ngobrol sama temen2 kuliah dengan hati yang lebih terbuka.
.
Alasan target nikah yang cepet ? Ada beberapa alasan utama untuk saat ini.
.
Satu : Memperbaiki Diri
.
Ini murni hanya ingin memperbaiki diri. Gue merasa, ketika target dibuat maka pasti kita pasti akan berproses merubah diri menjadi lebih baik, sehingga akan Allah mudahkan.
.
Gue pernah denger kajian yang sangat menyentuh :
" Apa mahar yang diberikan pada calon kita nanti ketika menikah ?"
" Menjaga diri dan terus berproses menjadi lebih baik setiap harinya"
.
Ketika seorang lelaki ingin memberikan mahar yang berharga tadi, pasti dia ingin wanita dengan sifat yang sama bukan ?
.
Lantas memperbaiki diri menjadi hal utama untuk melangkah ke jenjang itu.
.
Perbaiki sholatnya baik wajib maupun sunnah, ngajinya ditambah dengan mulai pahami makna dan hafalkan, mengkaji agama lebih mendalam, puasa senin-kamis, mengurangi menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Berbakti pada orang tua.
.
Bukankan setiap manusia yang sudah berhijrah ingin terus tetap istiqomah ?
.
Insya Allah hal ini akan semakin mendekatkan diri dengan Allah dan terus menjaga keistiqomahannya, apalagi ketika sudah menikah dengan pasangan yang lebih sholeh.
.
Dua : Memperlancar Rezeki
.
Harapan akan menikah itu sendiri katanya akan memperlancar rezeki. Kalau ini sudah banyak dibuktikan sejak dahulu.
.
Namun saat ini, ada beberapa perubahan.
.
" Fah, lo mau nikah kapan ?", tanya teman gue kemaren. Out of no where
.
"Insya Allah, tahun depan", jawab gue mantap.
.
Temen gue hanya memperlihatkan wajah kagetnya pada gue dalam beberapa detik. Terus langsung nanya alasan jawaban gue tadi.
.
Iya, gue tau kok. Ini cenderung nekat atau bahkan gila punya target seperti ini. Apalagi belum tahu dengan siapa akan menikah. Masih skripsian dan juga persiapan lulus kuliah.
.
Pemikiran akan menikah sebenernya belum lama ini. Gue dari dulu paling anti dengan nikah, tiba-tiba harus ngalah di rumah karena kakak gue akan menikah dalam waktu dekat.
.
Hal ini juga yang bikin gue sering denger curhatan kakak gue dirumah. Terus juga gue jadi mulai denger kajian terkait masalah ini juga, ngobrol sama temen2 kuliah dengan hati yang lebih terbuka.
.
Alasan target nikah yang cepet ? Ada beberapa alasan utama untuk saat ini.
.
Satu : Memperbaiki Diri
.
Ini murni hanya ingin memperbaiki diri. Gue merasa, ketika target dibuat maka pasti kita pasti akan berproses merubah diri menjadi lebih baik, sehingga akan Allah mudahkan.
.
Gue pernah denger kajian yang sangat menyentuh :
" Apa mahar yang diberikan pada calon kita nanti ketika menikah ?"
" Menjaga diri dan terus berproses menjadi lebih baik setiap harinya"
.
Ketika seorang lelaki ingin memberikan mahar yang berharga tadi, pasti dia ingin wanita dengan sifat yang sama bukan ?
.
Lantas memperbaiki diri menjadi hal utama untuk melangkah ke jenjang itu.
.
Perbaiki sholatnya baik wajib maupun sunnah, ngajinya ditambah dengan mulai pahami makna dan hafalkan, mengkaji agama lebih mendalam, puasa senin-kamis, mengurangi menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Berbakti pada orang tua.
.
Bukankan setiap manusia yang sudah berhijrah ingin terus tetap istiqomah ?
.
Insya Allah hal ini akan semakin mendekatkan diri dengan Allah dan terus menjaga keistiqomahannya, apalagi ketika sudah menikah dengan pasangan yang lebih sholeh.
.
Dua : Memperlancar Rezeki
.
Harapan akan menikah itu sendiri katanya akan memperlancar rezeki. Kalau ini sudah banyak dibuktikan sejak dahulu.
Comments
Post a Comment