Posts

Showing posts from 2017

That's the Difference

Ada sekeluarga terdiri dari 3 anak dan kedua orang tua, WNA (re : bule) kutemui ketika berjalan menuju toilet pesawat menuju kampung halaman. Mereka duduk berjejeran berlima. . Ada pandangan menarik yang kulihat. . 4 orang memegang buku. Yap, sekeluarga sibuk membaca buku sambil mendengarkan musik dengan headset. . Akhirnya aku mulai berjalan kembali ke bangku ku dan melewati banyak bangku lain. Tidak kutemui lagi buku-buku di genggaman orang-orang. Mereka semua sibuk dengan hal lain seperti tontonan, hanya mendegarkan musik, tidur. . Buku harusnya tetap menjadi trend yang keren. Bukannya lebih sibuk scroll sosial media. . " gue ga tertarik baca buku " " gue ga terbiasa baca buku " . Satu sih pertanyaanku, kita yang tidak terbiasa dengan sosial media dulu,  sekarang sangat tergantung dengan scrooling sosmed ? Padahal sosmed baru booming kurang lebih 5 tahun kebelakang. Kenapa bisa dengan buku yang sudah dikenalkan sejak balita kita tidak suka ? . Menu...

Ayo !

Ayo mulai dibuka lagi buku nya, Qur'an nya, tafsir nya. Dikaji ilmu dan bidang kepandaian yang kita miliki, bersamaan dengan ilmu agama. . Dan disaat yang sama mulai kurangi waktu di sosial media nya . Insya Allah, hidup ini akan semakin berarti. Kita pasti ingin mengingat masa muda ini dengan rasa bahagia akan kerja keras kita bukan ? . - dari orang yang mencoba melakukan hal yang sama namun masih sering gagal.

Rehat Sejenak

Ketika kepenatan rutinitas sehari-hari, liburan menjelang, kemanakah kita sering menghabiskan waktu untuk bersenang-senang ? . Menonton film paling hits masa kini ? mendendangkan lagu-lagu top chart billboard ? berkunjung ke tempat makanan yang sedang booming ? membaca novel (misteri, romance, fantasi, dll) terlaris masa kini ? atau hanya menghabiskan waktu diatas kasur tidak melakukan apapun ? Pertanyaan diatas berkaitan dengan satu pertanyaan besar dalam diriku, . " Bagaimana caranya agar rehat dalam hidup ini bisa tetap terus mendekatkan kita pada Allah S.W.T ? " . Aku tahu, tidak sepatutnya aku menuliskan ini. Karena aku sendiri masih masuk dalam daftar orang Islam yang justru lebih sering menghabiskan waktu bersenang-senang nya dengan hal-hal yang kusebutkan diatas. Meskipun aku tahu, tidak ada kegiatan yang kusebutkan diatas yang disebutkan haram dalam Al-Qur'an dan Hadist. Hanya terkadang hal-hal tersebut menjauhkan dari rasa kedekatan pada Allah S.W...

Lulus

Liburan semester lalu, aku ingin lulus bukan di semester ini, tapi semester depan. Dengan alasan yang sudah kurancang, aku memilih untuk tidak wisuda di semester ini. (Padahal pernah bermimpi lulus cepet) . Alasannya ? . Aku belum siap lulus, masih banyak yang ingin aku lakukan sebagai mahasiswa, masih banyak pencapaian yang belum dicapai.  Keingetnya cuma ngabisin waktu untuk hal-hal tidak bermanfaat, sampai tidak terasa udah tahun terkahir. . Tapi aku cuma bisa merencanakan, bukan yang menentukan bagaimana jalannya. . Dengan perasaan itulah aku sampaikan maksud dan keinginanku pada dosen pembimbing dan orang tua (re: abi). Namun dari keduanya aku mendapat penolakan. Mereka ingin aku menyelesaikan skripsi semester ini. Aku sempat bingung, kok keputusan aku ditolak, kan harusnya bagus kalau seseorang punya keinginan untuk berbuat lebih sebagai mahasiswa. . Intinya aku mengerjakan skripsi dengan ogah-ogahan awalnya. Stress kalau ngerjain skripsi, ga nafsu ngapa2in. Tiap ha...

My Favourite, Insya Allah

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? (1)  dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu (2)  yang memberatkan punggungmu (3) dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu, bagimu (4)  Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (5)  Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (6)  Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain) (7)  dan hanya kepada Tuhanmu engkau berharap (8) QS : Al-Insyirah Masya Allah. Ya Allah keep me to be near with you. Amin

Monochrome Life

Apa ya rasanya kalau kita bisa tahu masa depan ? Lebih enak atau justru sebaliknya ? . Bisa tau dengan siapa akan berteman, bersahabat, kemungkinan berantem, putus hubungan, dll . Bisa tau siapa yang dikagumi, sayangi, cintai . Bisa tau akan berkarir menjadi apa ? Kuliah dimana ? abis lulus apa langkah yang diambil ? . Yeah, everything seems so clear right ? . Aku pernah sampai pada pemikiran ini dan pernah menginginkan hidup dengan keadaan seperti ini. . Namun lama-lama kupahami bahwa apa artinya kehidupan ini jika sudah mengetahui segala sesuatu di masa depan? . Intinya hidup ini akan monokrom kali ya, selintas terlihat menarik tapi hampri semua orang tidak mau galeri foto-nya hanya berisi foto monokrom. Kebutuhan akan warna menjadi suatu hal yang tidak terpisahkan. Warna di dalam foto yang menjadikan momentnya hidup, kalau hitam-putih terkadang bagus cuma foto akan terlihat lebih flat. . Mungkin aku bakalan males-malesan karena udah tau abis lulus kuliah ngapain. Bi...

Muslimah Kuat

Umiku tidak pernah menangis, seingatku. Seberat apapun yang terjadi. Bahkan ketika kakekku meninggal dan banyak sanak saudara menangis, umi hanya duduk diam disamping kakekku tanpa setetes air mata tumpah dari kedua matanya. Saat itulah aku mulai menyebut umi termasuk muslimah kuat  . Tapi umiku bukan termasuk orang yang keras. Umi selalu mau mendegarkan keluh kesahku, terus abis itu ngasih masukan bagaimana harusnya aku bersikap agar selanjutnya lebih baik lagi. Umi tidak pernah memaksakan kehendakanya akan hidupku. Terkecuali hal-hal yang bersifat mendisiplinkan aku, terkadang umi tidak ada kompromi. . "Semuanya selama dikerjakan dengan baik pasti akan memberikan hasil yang memuaskan", begitu tuturnya. . Hingga saat ini, beberapa hal yang aku pelajari dari umi, salah satunya menjadi muslimah kuat. Hidup ini memang berat sehingga mengharuskan kuat. . "Menangis memang boleh, tapi tidak seluruh masalah diselesaikan dengan dikit-dikit nangis", tutur umi sambil...

Instagram vs Al-Qur'an

" deactive aja akunnya fah " . " ih sayang tau, siapa tau bisa menambah keimanan dan melakukan dakwah lewat instagram" . Begitulan pro-kontra akan keberadaan akun sosial media yang aku hadapi beberapa waktu belakangan ini. . Hingga muncul pertanyaan pada diri sendiri, " Dalam sehari, berapa lama menghabiskan waktu dengan Al-Qur'an ?  Adakah setengah jam, atau bahkan kurang dari itu ? " . " Berapa lama waktu dihabiskan untuk scrolling timeline instagram, kepo sana- sini ?" . Syaithan tetap terus akan menggoda manusia sampai hari kiamat. Namun kenyataannya kita tidak bisa menyalahkan syaithan atas dosa yang kita perbuat, yang ada justru kita akan masuk neraka bersama syaithan jika kita terus ikut pada bisikannya (Naudzubillah!) . Banyak saran dari temen untuk uninstall atau deactive account instagram. Tapi jujur, gue mencoba fokus pada keuntungan yang didapat dengan punya sosial media. Bisa follow2 akun yang bermanfaat (Insya Al...

Pentingnya Kesalahan Kecil di Kehidupan Kampus

Hari ini habis baca sebuah artikel berjudul "The Importance of Dumb Mistakes in Campus" yang gue artikan dalam bahasa indonesia pada judul tulisan kali ini. . Ada hal menarik yang gue tangkap. . Anak muda di zaman ini sulit untuk menerima kesalahan kecil (dumb mistakes) yang dilakukan oleh orang lain. Hal ini diperparah dengan teknologi internet dan kemampuan anak muda untuk membuat sebuah tulisan narasi sehingga mudah dimengerti. . Jadi penulisnya ini menikmati masa mudanya di tahun 80-an dengan cukup menyenangkan. Ia melakukan beberapa kesalahan seperti mengecat secara ilegal dinding sebuah fast-food restaurant. Kemudian, dia ditangakap dan diinapkan di penjara semalaman. Pada era itu masalah selesai di malam itu, dia tetap bisa melanjutkan kuliahnya, dan tidak diketahui oleh orang banyak. . Coba bayangkan jika perbuatan itu dilakukan di era ini. Sudah dapat dipastikan ada saja orang yang mengambil foto atau bahkan video dari perbuatannya. Kemudian diunggah di sosia...

Cuek, So What Gitu ?

Aku sering dilabeli orang "tidak peka". Awalnya sih seneng-seneng aja dibilang gitu, tapi lama-lama gue merasa kalau label ini harus dikurangi kadarnya sih. . Alasannya sederhana, ingin bisa membantu orang sesedikit mungkin.  . Ga enak juga jadi orang ga peka. Pada banyak kasus, aku sadar kalau berbuat salah ketika udah ngelakuinnya, bisa karena di kasih tau orang atau hasil berdiam diri mengamati keadaan sekitar (re: kontemplasi). Sering kebanyakan nyesel karena merasa sering menyakiti hati orang lain. Trus karena ga peka, aku juga kurang sadar kalau ada orang yang butuh bantuan, khususnya pada kasus yang sederhana gitu. . Pastinya ada keuntungan juga jadi orang cuek . Enaknya jadi orang yang cuek itu, ya aku bebas mau ngapain aja. Bodo amatlah apa kata orang gitu. Jadi hidup tidak hanya fokus terhadap apa kata orang, bagaimana pandangan orang kalau liat kita. Fokus pada apa yang mau gue lakuin.  . Terus sekarang, untuk menambah kepekaan, gue belajar untuk b...

Headset Lover

" Kenapa sih, kemana-mana pake headset mulu ? . Itulah pertanyaan umi yang sering dilayangkan ke aku dulu . Kemana-mana dengerin musik. Lagi belajar, di mobil, olahraga, di kasur. Terkadang bisa dengerin lagu dari bangun tidur sampe tidur lagi (luar biasa!)  Ku tak bisa hidup tanpa headset. Sering panik kalau headset ketinggalan. Udah gitu, lagu selalu memakan memori besar di hape.  . Dulu aku juga sering bingung, kenapa abi ga pernah se-addict itu sama musik, ga pernah dengerin musik yang nge-hits dimasa kini. Hape abi dan umi tidak ada lagu, yang ada cuma murrotal Qur'an. Malah sering, kalau tiba2 denger lagu di mobil malah diganti murrotal atau dimatiin (  sering terjadi kasus lagu barat yang dimatiin, baru sadar kalau liriknya mostly tidak senonoh ).  . Ternyata rahasianya adalah kedekatan dengan Al-Qur'an . Abiku selalu mengaji dikala waktu luang. Bahkan kalau lagi nyetir dan macet dijalan, abi buka Quran di hape trus ngaji (salut euy). . Jadi, ke...

Ketahuilah

Aku bukan ingin menjadi lebih baik di mata orang . Aku hanya ingin menjadi lebih baik dari diriku kemarin . Indeed, so true

Liqo di Mataku

"Aku ga mau ah ikut liqo di sekolah" . "Aduh, diajakin liqo nih, males banget. Izin aja deh" . Aku dan ketidaksukaanku pada kegiatan liqo ketika di bangku SMA. Termasuk anak yang paling tidak ingin beririsan dengan Rohis dan termasuk di dalamnya liqo. Dan akhirnya aku tidak ikut liqo sama sekali ketika SMA. . Padahal aku sudah mengikuti liqo ketika masuk SMP islam (re : pesantren). Liqo yang kujalani ketika SMP belum kuanggap penting saat itu. . Apa itu liqo ? Liqo itu sama aja seperti mentoring, halaqah. Intinya kita akan masuk ke dalam kelompok kecil (sekitar 10 orang), dengan agenda memperdalam agama islam. Dalam satu kelompok liqo terdapat mentor yang mengisi materi dan mentee yang menerima materi. . Lantas apa pentingnya liqo ? . Bagiku liqo sangat penting. Tempat untuk men-charge iman setiap minggunya. Bertemu teman2 yang sefrekuensi. Sehingga semangat mempelajari islam. . Apa yang bikin orang males liqo ? . Jawabannya terletak pada keimanan ...

[Menghindar atau Dihindarkan ?]

. "Seseorang yang berusaha ingin menjadi lebih baik (re:hijrah), pasti Allah S.W.T akan menjaga hamba-Nya dari hal-hal yang tidak baik" . Aku tau, imanku diibaratkan dengan jenis handphone yang bukan fast-charging . Atau bahkan hp yang udah mau rusak, karena nga-cash imannya lama, tapi nuruninnya gampang banget. . Jadi terkadang aku berusaha meningkatkan iman, meskipun ya gitu :") masih banyak perilaku yang terkadang menurunkan iman juga. . Aku terinspirasi oleh kedua orang tuaku, mereka tidak suka nonton di bioskop, berlama-lama di mall, karaokean, dll. Aku mencoba menerapkan hal ini pada hidupku. Meskipun kalau nonton bioskop dan main ke mall belum bisa seutuhnya aku hilangkan, namun aku coba kurangi semaksimal mungkin. . . Mencoba menguatkan diri dan meminta pertolongan Allah. . Dari hidup yang nyaris tidak pernah memprioritaskan Allah sampai diberikan hidayah untuk merasakan manisnya keimanan pada Allah S.W.T. . Allah memang Maha Baik :") . Pad...

Besok Deadline

23:17 . Besok deadline draft skripsi. Bahkan gue sendiri ga tau udah berapa persen ketercapaian gue. . For the first time in my life, gue sampe pada kehidupan kampus dengan perasaan tidak jelas. Makan ga pernah nafsu lagi, bawaannya dada rasanya sesek, dan bikin mules kalau inget skrisi. Dikerjain makin mindblowing . . "Jadi gini ya rasanya ngerjain skripsi". Mau release , tapi apa daya, terlalu besar ekspektasi orang2 sekitar gue. . "Segala sesuatu tidak perlu terlalu dipikirkan tapi dikerjakan" . Ya, mungkin kalimat ini mengajarkan gue arti makna ikhtiar, tidak usah segala sesuatu dipikirin sampe berdampak aneh2. . Ingat ada Allah S.W.T, beharaplah dan berikhtiarlah sekuatnya fah : ") . The Last, Inget aja bakal bye sama skripsi, this month :")

Cek Lagi Niatnya

. . Apa niat ke kampus hari ini ? . Apa niat dibalik baju yang kita pilih hari ini ? . Apa niat tugas kuliah yang ingin kita selesaikan ? . Apa niat kita menuju suatu tempat ? . Apa niat hijrah yang dijalani saat ini ? . Masihkah jawaban yang pertama muncul "karena Allah" ? . Apa sudah tergeser ? Atau bahkan sejak awal tidak ada nama Allah ? Hanya mengejar dunia, harta, martabat, popularitas, cinta, bahkan presepsi orang . Bayangkan jika kuliah hanya untuk cari uang, pakai baju hari ini agar tidak di-judge orang. Pergi ke suatu tempat agar hati ini terhibur (misalkan bioskop). . Lantas hal apa yang kita lakukan hari ini hanya dengan mengharapkan ridho-Nya ? . Hal ini juga ingin coba aku kaitkan dengan hijrah anak muda di era kini, dimana cukup banyak dilakukan orang. Pada awalnya hijrah ini dilakukan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, namun seiring berjalannya waktu, lingkungan sekitar, ilmu yang didapat, sering ditemui makna hijrah yan...

Aku dan Palestina (1)

Trending topic for this week , setelah liat video berita terbaru mengenai Palestina, tentang khususnya tentang kecaman Erdogan atas keputusan Donald Trump yang mendeklarasikan Yerussalem sebagai ibu kota Israel. . Ada satu kalimat menarik perhatianku " Ibaratnya manusia tinggal di negara A yang dijajah B trus tiba2 negara C mengklaim kota di A itu milik B" . Berita semakin meluas dengan fakta2 terkait negara Palestina. Timeline line penuh dengan puluhan postingan diikuti ribuan likes. . Aku bangga pada teman2 lain yang rela menghabiskan waktu untuk membuat postingan, mengedukasi masyarakat akan keadaan Palestina yang semakin mendesak. . Namun besar harapan bahwa trending topic ini tidak hanya berhenti dengan ketukan jempol di layar smartphone. . Karena aku masih pada tahap itu. Kesal sampe mau nangis. Tapi apa daya, cuma bisa duduk ditempat. Berdiam diri. Yang tersisa hanya rasa malu, karena belum bisa melakukan apapun kecuali like videonya. . Udah cukup sering u...

Tidak Hidup Sendiri

Image
Terkadang segala sesuatu menjadi lebih mudah ketika kita hidup ditujukan bukan berpusat untuk diri sendiri. Hidup ini bukan hanya terkait masalah ambisi akan ketercapaian diri sendiri. Seminar dan skripsi mengajarkan diri ini akan makna hidup yang lebih realistis, salah satunya untuk mulai menaruh orang sekitar kita terutama keluarga menjadi salah satu tujuan keberadaan hidup kita di muka bumi. . "Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat untuk sesama bukan ?" . I love you Abi, more than you ever know. Meskipun diri ini pernah tidak setuju akan keputusan ini. Tapi kembali lagi pada kalimat diatas. Besar harapan luthfiya, kedepannya akan dimudahkan urusannya dan mendapat Ridho abi dan Allah S.W.T. . Makasih udah mau minta seminar luthfiya, dan meluangkan waktunya yang sibuk untuk anakmu ini. . Semoga bulan ini dimudahkan. Keep the spirit fah :") Kerjakan dengan maksimal. Takdir selalu bisa berubah dengan ikhtiar dan doa.

Trend Mahasiswa Masa Kini

"Begadang itu dapat mengacaukan kehidupan hari itu dan beberapa hari kedepan", bagi gue  . Pagi ini abis liat isi update-an temen2 kampus yang isinya begadang dengan sangat giatnya, dikala gue masih terlelap di malam hari. Mereka memilih berdiam disuatu tempat yang dirasa kondusif dan mulailah gerilya dengan ambisius. . Semakin larut maka begadang bak perang, semakin banyak yang tumbang tidak kuat. Kemudian tanpa disadari matahari pagi mulai menampakkan cahayanya, kepanikan kembali terjadi. . Gue pernah melewati hidup seperti itu, dan jujur gue kurang suka cara ini. Terlihat seperti jalan pintas dan cepat dalam menyelesaikan tugas ketika deadline menerjang. Padahal kenyatannya, gue merasa keefektifan gue bekerja hanya dibawah 30%. . Mengapa ? 1. Kebanyakan bercanda. Ini terjadi ketika begadangnya dengan banyak orang. Jadinya ada aja yang diketawain. Ngomongin hal2 yang kurang relevan sama tugas yang lagi dikerjain.  2. Gue cenderung ngantuk. Maklum ...

Larilah ke Allah S.W.T

Minggu ini draft skripsi dikumpulin. Ga mendadak sih, bahkan udah ada pengumuman di mading departemen. . Alasannya apalagi kalau bukan berlindung dengan kalimat, "Masih nge-lab" "Pusing ah sama skripsi, ntar aja" . Sebenernya sih mager, mager dan mager (udah sok2 an 3,5 malah mager, gapaham lagi sama diri sendiri). Intinya gue nya aja yang kek kura2 progressnya selama 2 bulan ini. . Terus tiba-tiba kemaren diminta kasih draft minggu ini sama dosbing. Terus kaget bin kaget dan langsung baper karena khawatir tidak sanggup. Padahal salah diri sendiri (hadeh fah!) . Mau menyendiri aja. Kabur dari semua hiruk pikuk kampus. Terus datang ke sebuah kafe ciamik sendokiran yang nan kosong tanpa keramaian. . Besok mau cabut kelas plib3 tapi takut ada pembahasan soal UAS. Ga enakan dosennya pembimbing skripsi juga. Hanya ingin sendiri dan berkutat dengan bab 4 saja. Tolong. Khawatir. . Lalu kemana harus curhat ? . Jangan lari ke manusia, larilah ke Allah S.W.T....

Married, Why Not ?

Dulu, gue pernah memetakan hidup dengan rapih untuk 10 tahun kedepan. Lengkap deh pokoknya. Intinya gue mau karier yang baik dulu. . Namun saat ini, ada beberapa perubahan. . " Fah, lo mau nikah kapan ?", tanya teman gue kemaren. Out of no where . "Insya Allah, tahun depan", jawab gue mantap. . Temen gue hanya memperlihatkan wajah kagetnya pada gue dalam beberapa detik. Terus langsung nanya alasan jawaban gue tadi. . Iya, gue tau kok. Ini cenderung nekat atau bahkan gila punya target seperti ini. Apalagi belum tahu dengan siapa akan menikah. Masih skripsian dan juga persiapan lulus kuliah. . Pemikiran akan menikah sebenernya belum lama ini. Gue dari dulu paling anti dengan nikah, tiba-tiba harus ngalah di rumah karena kakak gue akan menikah dalam waktu dekat. . Hal ini juga yang bikin gue sering denger curhatan kakak gue dirumah. Terus juga gue jadi mulai denger kajian terkait masalah ini juga, ngobrol sama temen2 kuliah dengan hati yang lebih terbuk...

2017

Tidak sengaja aku membuka kembali post-it yang tertempel di bagian depan Al-Qur'an milikku. Ada banyak tempelan post-it nya. Tulisan berantakan, tapi tetap kutulis dengan sepenuh hati (cailah) Aku hanya bisa Terperangah. Isinya adalah harapan-harapan yang sangat ingin aku dapatkan, ku tulis saat liburan akhir tahun 2016 dan memasuki 2017. Sebelum berangkat umroh. Masih jelas diingatanku bagaimana hopeless -nya diri ini karena merasa harapan-harapan yang ku langitkan seperti mimpi di siang bolong. Doa-doa yang terus dipanjatkan, bersama dengan usaha (ikhtiar). Meski kadang-kadang masih suka males dan melarikan diri dari masalah. (emang masih childish aja :") ) Yang aku ketahui pasti, tidak ada mimpi yang tercapai tanpa kerja keras tanpa henti. Here i am now . Sedang mempersiapkan draft skripsi. Hanya Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Masya Allah, dan Bismillah. Semoga Allah S.W.T masih berikan kesempatan untuk meraih yang lainnya.

Allah dan Teman Menuju Surga

Sekitar 3-4 bulan kebelakang, aku terus dihantui rasa bersalah, terlebih setelah aku melihat banyak kajian online Kenapa ?  Carilah teman dekat yang sholehah. Bentuklah grup dengan orang2 sholehah.  Aku sering menangis, menyesali segalanya, menyesali aku yang sok-sokan merasa tidak terlalu butuh support system dari teman2 sholelah. Aku merasa bisa membentengi diri sendiri, yang baru kuketahui itu tidak bisa karena memang sifat manusia pasti akan terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Ketika itu, hanya doa yang bisa kupanjatkan, sekaligus memohon ampun akibat kesombongan ku. Dan sangat berharap dipertemukan dengan orang-orang pengigat kebaikan dan agama Allah.  Tidak berselang lama, Allah gerakkan beberapa hati teman-teman solehah disekitarku. Kami membuat grup, kamu selalu saling mengingatkan, saling membantu dan yang terpenting saling menguatkan, bahwa Insya Allah hijrah kami ini bisa membawa kami menuju arah yang lebih baik.  Ya Allah, terima kas...

"Sesederhana itu"

Saat ini hanya dibutuhkan untuk "melepaskan" Melepaskannya bukan berarti hilang cinta detik itu juga. Rasa cinta sesungguhnya tidak perlu diagung-agungkan. Jadikan rasa cinta sama halnya dengan rasa bahagia, sedih, marah, kesal, bingung.  Mengapa rasa cinta mendapat posisi utama ? Toh rasanya hanya secuil, tapi kenapa mampu merubah keadaan insan manusia hingga completely changed . Banyak orang yang galau, bahkan hingga menggangu stabilitas hidupnya. Aku hanya ingin melepaskannya. Sesederhana itu. Terkesan mudah, namun perlu upaya yang besar. Apalagi ketika hati menjadi objek utamanya. Akan sulit di awal, namun harus dicoba dan dipaksakan.  Mungkin kusebut ini dengan ujian. Iya, ujian dari Allah S.W.T untuk melihat bagaimana kuatnya aku ketika saat ini seharunya hanya bersandar, mencintai, meng-Esa-kan Allah. Jangan lupa bukan hanya manusia yang memiliki sifat cemburu, Allah pun menyandang gelar sebagai Maha Pencemburu.  Pada tahap ini aku ingin berhasil m...

Perihal Hidup

Lagi dan lagi. Kalau tidak bisa melewatinya, masalah akan tetap di tempat antriannya fah. Never leave you a single time. Ayo dong fah, hadapi dengan baik semuanya. Jangan lari dari masalahnya. Kamu bisa! Yakin Allah S.W.T pasti akan bantu kamu. 

Libatkan Allah

Apa yang memotivasimu untuk beraktivitas setiap waktu ? #LibatkanAllah Sebuah kalimat aku temukan di laman sosial media (re : hijabalila). Tersentuh hati ini, bagaimana niat menjadi hal utama dari keseluruhan perilaku manusia. Jika diniatkan hanya karena Allah S.W.T maka InsyaAllah akan diberi keberkahan hingga akhir prosesnya. Hidup di dunia ini hanya mencari Ridho-Nya bukan ? #NTMS

Life Plan

Hidup ini tidak bisa berjalan layaknya air mengalir. Apalagi menjadikan diri kita layaknya benda mati dalam aliran deras sungai. Jangan pernah sekali-kali. Percayalah hanya penyesalan yang akan muncul di kemudian hari (seperti pengalamanku sendiri) Lantas mulai dari mana ? Dari mana dipetakan terlebih dahulu ? Mungkin bisa dimulai dari kebermanfaatan diri kita terhadap lingkungan sekitar. Iya, susah memang menjadi baik terus tanpa harus makan hati. "Cobalah untuk berharap pada Allah S.W.T dan berbuat sesuatu hal baik kerana Allah S.W.T." sambil ingat juga bahwa keberadaan manusia di muka bumi itu tidak lain sesuai Sabda Rasulullah S.A.W. " Sebaik-baiknya Manusia adalah yang Bermanfaat bagi Orang Lain " Lantas akan lebih baik juga menuliskan tujuan hidup dimulai dengan "bermanfaat untuk orang paling dekat dengan kita" dibandingkan hidup selayak air mengalir. Lantas rajutan mimpi bisa mulai dikembangkan setelah itu bukan ? Ingin jadi apakah kita nanti...

Tidak Bisa Ditolak

[Tidak Dapat Ditolak] Ujian hidup tidak pernah bisa kita tolak. Jika kita mencoba menolak, ujian tetap akan diam disitu dalam daftar tunggu untuk kita lewati. Tidak akan berpaling pergi dari kehidupan kita. Jadi, jangan pernah berfikir untuk lari dari ujian, terutama yang diberikan oleh Allah S.W.T. Jika kita gagal dalam ujiannya, maka ujian itu akan datang kembali laksana remedial ketika ujian di kelas. Meminta kita untuk melewatinya kembali, tanpa ampun. Hingga kita berhasil melewatinya. Hadapilah dengan meminta kekuatan pada Allah S.W.T. Memohon pertolongan pada-Nya, yakin bahwa ujian ini dapat mengangkat derajat kita menjadi hamba-hambanya yang lebih taat. Yakin hadiah yang diberikan Allah S.W.T akan semakin besar, jika kita mampu melewati ujian-ujian. Terlebih untuk kita yang merindukan Surga-Nya. Bahkan ketika kita sudah melewati ujian tersebut, masih belum pasti kita masuk ke Surga-Nya. Hadapilah ujian dari Allah S.W.T, dengan berikhitar...

Keinginan Besar

Kalau kamu memiliki suatu keinginan yang sangat besar, maka bangun tahajud di malam hari pun pasti akan kita lakukan. Itulah kalimat yang terngiang-ngiang dibenakku dari Kak Meyda Sefira dalam acara yang diadakan oleh Farmasi UI, pada hari Senin, 13 November 2017.  Aku menelisik kebelakang, mengingat masa-masa dimana aku menginginkan sesuatu yang besar, dan dengan keyakinan penuh bangun di sepertiga malam, sholat dan bermunajat. Tidak hanya itu, ikhtiar dilakukan dengan semaksimal mungkin. Masih jelas diingatankku, air mata yang terjatuh ketika mulai merasa keinginanku sepertinya tidak mungkin tercapai.  "Allah S.W.T tahu mana yang terbaik untukku" "Allah tidak akan memberikan sesuatu melebihi kapasitas manusianya" "Allah S.W.T Maha Melihat, Mendengar, sehingga tidak ada doa yang tidak sampai pada-Nya" Kalimat-kalimat itu yang coba aku munculkan ketika musibah datang padaku. Jika tidak diberikan pasti akan digantikan dengan yang pa...

Tidak Percaya

Dimulai dengan membaca بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْÙ…ٰÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ… Allah punya cara untuk menyampaikan hidayah pada hamba-Nya. Masih teringat jelas dibenakku  di semester-semester lalu, bagaimana aku masih sering malas ikut kajian dengan beragam alasan. "Ga ada teman"  "Mau ngerjain tugas karena deadline" "Tidak enakan, izin sama temen  karena kajian" Astagfirullah, ampuni hamba.  Allah S.W.T. sangatlah baik, akhirnya aku dipertemukan dengan kelompok yang berisi teman-teman yang saling mengingatkan pada kebaikan. Aku jujur sering menangis terharu. Alasan utama tangisan karena ini merupakan salah satu permintaan yang sering kuutarakan pada Allah S.W.T agar aku bisa bertemu teman yang imannya jauh lebih baik, sehingga kami bisa berlomba-lomba dalam kebaikan, dan saling mengingatkan juga.   Aku kagum pada Allah S.W.T, ikatan pertemanan dilandasi pada kecintaan pada-Mu menjadikan pertemanan kami sangatlah indah, itulah perasaanku. bagaimana sen...

Pertanyaan dan Pernyataan pada Allah S.W.T

Ya Allah, mengapa sangat baik padaku ? Mengapa terus Allah berikan nikmat, ketika aku masih sering mengeluh ? Mengapa terus Allah berikan nikmat, ketika aku masih sering melakukan dosa ? Mengapa terus Allah berikan nikmat, ketika aku masih sering me-nomor-berapakan diri-Mu? Mengapa terus Allah berikan nikmat, ketika aku masih sering tidak bersabar atas ujian-Mu ? Mengapa terus Allah berikan nikmat, ketika aku masih sering disadarkan ketika aku salah ? Ya Allah, jadikan diriku hanya bergantung pada-Mu. jadikan diriku hanya berbuat untuk mengharapkan ridho-Mu jadikan diriku terus memperbaiki diri untuk mempersiapkan diri bertemu dengan-Mu jadikan diriku hanya berbuat demi kebaikan agama-Mu jadikan diriku hanya diciptakan untuk beribadah pada-Mu . Maafkan hambamu ini yang tidak tahu malu.

[Lingkaran Pertemanan]

Gue melabeli diri gue dengan orang yang ingin dan sedang berjuang untuk hijrah. Tapi ada satu hal yang sering gue risaukan, lingkaran pertemanan. Gue yang beberapa tahun lalu hijrah, merasa kalau gue bisa berteman dengan siapa saja, tidak perlu  harus berteman teman-teman muslimah super ( itulah sebutan gue ) kan siapa tahu bisa mendakwahi teman-teman lainnya. Gue tetep bisa hang-out, jalan-jalan bareng, bahkan curhat2an masalah hidup gue. . . Beberapa tahun lewat, dan gue menyadari suatu hal, hakikat istiqomah . Betapa jor-joran hidup gue mencoba mempertahankan tapi yang terjadi kebanyakan futur. Lama gue pikirkan, salah satu akar masalah. Dari pilihan a,b, c, dst. Namun masih sering kubiarkan saja keadaan futur tersebut, Naudzubillah :") . Kemudian gue tersadar akan lingkup pertemanan dekat gue. Masih jelas gue akui, sebagaian besar waktu ngobrol di sela makan siang hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, kebanyakan melenakan (ngomingin orang, bahas aib orang). Naudzubi...

[Kacamata dan Keleluasan]

Jadi setelah sekian lama gue ga pake kacamata kemana2, cuma pas di kelas aja (karena kacamata gue, satu tangkainya patah), akhirnya hari ini gue udah ganti kacamata dan mulai make kacamata dari rumah. . Ternyata, Subhanallah sekali sih, gue yang ada penyakit mata minus dan silinder ini bagaikan bisa melihat sesuatu dengan jelas terutama di jalanan, tulisan-tulisan poster, bahkan untuk melihat wajah orang dari jauh udah kelihatan. . Sejujurnya gue sih santai-santai aja tanpa kacamata, kecuali pas kelas aja butuh banget. Tapi setelah pake kacamata, gue merasa kalau selama ini gue jadi kurang peduli sama sekitar. Apalagi alasannya karena mata gue yang udah burem kalau liat jarak 2 meter ke atas. . Gue yang termasuk suka kontemplasi merasa kalau gue banyak melewatkan banyak hal, bahkan kadang jadi kurang bersyukur juga. . Seperti itulah hidup kali ya, kalau kita ga sadar kalau kita sebenernya sakit dan tidak mencoba mengobati diri, maka jadinya tidak peduli pada lingkungan sekitar....

[Tiga Tahun yang Lalu]

Kurang lebih tiga tahun lalu, Oktober 2014. Kuputuskan untuk mengganti celana jins ketatku dengan balutan rok, kupanjangkan jilbabku, kulampis jika kainnya jika menerawang. . Orang banyak menyebutnya hijrah. . Tiga tahun penuh lika liku, terjal, penuh lubang bisa kusebut seperti itu. Perlahan kulepas kegilaanku pada k-pop, mulai cari kesibukan baru, menggali minat dan bakat yang jujur tidak pernah kulakukan sebelumnya. . Awal-awal hijrah semuanya baik2 saja dan seperti terasa lancar. Nyaris semua kebiasaan buruk bisa diredam diganti dengan kebiasaan baik. Semua seperti happy ending. Namun semua itu diikuti dengan sifat istiqomahku yang naik turun, hingga ku mulai berkenalan dengan kata futur, namun kuakui saat itu aku belum bisa membentengi diri dari sifat futur tersebut. . Keistiqomahan, sering membuatku menangis karena sulit sekali kucapai, melirik tiga tahun kebelakang, bak menyesali banyak hal. Marah ketika sadar bahwa hidup terkadang menuruti hawa nafsu. Pada beberapa fas...

[Ketika Tersadar]

Kemaren, tiba-tiba gue ngobrol sama mahasiswa Internasional di kampus tepatnya ketika makan siang di kantin. Dia berasal dari Kazastan sedang pertukaran mahasiswa S1. Cukup terkejut memang, tiba2 bisa ngobrol-ngobrol dengan orang dari negara lain, sudah cukup lama memang gue tidak bertemu orang baru di luar orang asli Indonesia. Obrolan yang menyadarkan gue memang, bagaimana seseorang yang sangat jarang ditemui di kampus gue. Orang yang terus berjuang dalam hidupnya, karena dilihat dari kemampuan bahasa Indonesianya yang sudah bagus padahal baru setahun lebih di Indonesia. Juga bagaimana perjuangan dia bisa exchange + scholarship di Indonesia (thumps up) dan kegemarannya dalam membaca apapun mau itu fiksi, teknologi, psikologi, dll. Dia sangat meyakini kehidupan perkuliahan, bagaimana kita beraktivitas sehari-harinya, keputusan-keputusan yang kita diambil di masa perkuliahan akan sangat membuktikan masa depan kita. Bagaimana kerja keras di masa ini akan memberikan dampak besar ...

[Berharap]

Sering kualami, rasa pahit akibat berharap pada manusia, sering sekali. Berapa banyak rasa kecewa, kesal, jengkel, hingga marah hanya karena kudapati hal yang mengesalkan karena harapan itu tidak sesuai ekspektasi. Entah karena dibohongi,dilupakan, di nomor-berapakan hingga bahkan tidak dipedulikan oleh manusia tersebut. . Aneh memang, sambil mengutuk diri sendiri. . Padahal berharap itu hanya pada Allah S.W.T, meminta, bahkan bersimpuh hanyalah pada Allah. Tidak pada makhluk. Berapa sering hanya berkata dalam hati, namun Allah S.W.T memberikan langsung seperti apa yang diminta. Bahkan melebihi ekspektasi dari diri sendiri. Lantas, mengapa masih berharap pada manusia ? . Aneh memang, sambal mengutuk diri sendiri. 

[Malam Itu]

Malam itu kuhempaskan badanku di atas kasur, Lelah badan ini mungkin tepatnya pikiran ini. Kupejamkan mata, lagi-lagi hanya pikiran itu saja yang melayang-layang bagai hantu gentayangan katanya. Masalah yang kalau ingin kujelaskan kesiapapun, pasti kan kudapati saran sabar dan terus berusaha. Bukannya aku tidak sabar, elakku lagi-lagi, namun terus saja ku mencari alasan agar sabar bukan lagi menjadi satu-satunya solusi. Ku ingin melakukan sesuatu untuk merubah itu, aku ingin berbicara dengan lantang masalah tersebut, mencari solusinya dengan harapan hal ini akan terselesaikan dengan baik. Lagi-lagi ku gelengkan erat-erat kepalaku, “Heh, jangan bertindak gila. Kalau kau lakukan itu, dijamin yang terjadi malah justru sebaliknya seperti layaknya bumerang” bagai orang bijak, kukatakan hal itu pada diriku sendiri “Jangan gegabah, jangan merasa pemikiran solusi dari diri sendiri merupakan hal terbaik!” Terkadang memang masalah tidak harus selalu diketahui oleh orang-oran...

[Kamu]

berhentilah memberikan perhatian sekecil apapun itu. berhentilan memberikan penjelasan ketika ku terlihat marah atau kesal padamu berhentilah mendengarkan aku ngedumel, tolong tinggalkan aku berhentilah bertanya tentang keadaanku berhentilah terlihat peduli pura-pura tidak tahu saja ketika kuberi tahu . . . . . . . . . . . . sehingga akan semakin mudah untukku nantinya.

[Kematangan Ilmu]

Suatu malam bersama abi, . . “Tidak perlu kuliah lama-lama kalau memang bisa melatih kematangan ilmu dengan jangka waktu yang pendek. Banyak toh orang-orang lulus cepet tapi kematangan ilmunya sudah didapat” . . Banyak orang bilang ngapain kuliah cepat selesai kalau misalnya memang bisa menyerap banyak ilmu dengan menambah satu hingga dua semester lagi, atau bisa diartikan dengan kalau kematangan ilmunya juga semakin baik.  .  . "Sayangnya, terkadang banyak orang yang langsung setuju saja dengan pernyataan tersebut" kata abiku.  Padahal bisa jadi orang yang lulus lebih cepat ternyata ilmunya lebih matang, lagi-lagi kita harus melihat kesungguhan dari seseorang dalam mempelajari ilmu tersebut. Tapi memang tidak dapat dipungkiri bahwa dengan waktu yang cukup banyak, seseorang dapat memiliki kesempatan untuk mengulang ilmu-ilmu tersebut, sehingga pemahaman semakin baik sehingga ilmunya semakin matang. Namun akan beda ceritanya jika waktu yang bertambah mal...

[Sacrifice]

Pengorbanan memang erat kaitannya dengan kata sayang dan cinta. Terbukti karena pengorbanan memerlukan tanggung jawab yang besar terkait dengan konsekuensinya, karena  hanya pelaku yang  bisa merasakan konsekuensi dari pengorbanan.  . Pengorbanan tidak mudah, karena harus melepaskan sesuatu yang penting mungkin teramat penting. Sehingga hanya rasa sayang dan cinta yang mampu mendorong manusia untuk melakukan pengorbanan tersebut. Bukan rasa kasian ataupun simpati yang dapat mendorong pengorbanan itu sendiri. . . Untuk saya yang telah memasuki usia dewasa, diatas 20 tahun, dimana pilihan-pilihan berat mulai berdatangan. Kerap persoalan pengorbanan mudah diucapkan oleh banyak orang dan terkadang dibahas hanya terkait cinta dengan lawan jenis saja. Padahal menurutku, pengorbanan itu berlaku untuk seluruh hubungan antar manusia. Dan jika seseorang telah berkorban akan sangat sulit untuk membahas hal tersebut. . Bagaimana tidak sulit? . Melepaskan mimpi-mimp...